cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. badung,
Bali
INDONESIA
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Published by Politeknik Negeri Bali
ISSN : 2088284X     EISSN : 25805630     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika" : 10 Documents clear
STUDI PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI AS LONGSTORAGE UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU DI KAWASAN SARBAGITA Kt. Wiwin Andayani
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterlibatan seluruh civitas akademik maupun stakeholder dalam menjaga ketersediaan informasiagar selalu uptodate dalam sebuah universitas adalah hal yang penting. Kondisi itu membuat seluruh civitas dan stakeholder harus ikut berperan untuk memberikan informasi terkini yang dimiliki. Peran serta tersebut membutuhkan sebuah media yang dapat diakses tanpa bergantung pada seorang administrator. Portal berbasis user auto content dapat menjadi satu cara untuk menjaga kekinian informasi. Auto content dapat diimplementasikan dengan mendesain struktur database yang memungkinkan semua user dapat meng-input-kan informasi terbaru sesuai dengan user privilege-nya dan administrator cukup berkonsentrasi pada verifikasi isi. Pengembangan sistem ini menggunakan metode waterfall dan simulasi pengimplementasian portal user auto content ini menggunakan pemrograman PHP dan MYSQL5.
PENERAPAN TRANSFORMASI HOUGH PADA DETEKSI LOKASI PLAT NOMOR PADA CITRA KENDARAAN Widyadi Setiawan; Sri Andriati Asri
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.081 KB)

Abstract

Teknik-teknik deteksi pola telah berkembang dengan sangat pesat. Deteksi tidak lagi terbatas padadeteksi citra wajah dan tulisan tangan, tetapi meliputi hampir semua objek yang berbentuk citra digital, antara citra biomedis dan citra kendaraan. Citra kendaraan mempunyai ciri pengenal seperti: ban, bentuk kendaraan, dan plat nomor yang dapat diambil untuk proses pengenal citra kendaraan tersebut. Salah satu teknik deteksi yang banyak digunakan adalah Transformasi Hough. Teknik ini bertujuan untuk menentukan lokasi suatu bentuk pada citra digital. Pada penelitian ini Transformasi Hough digunakan untuk mendeteksi lokasi plat nomor pada citra digital kendaraan. Citra kendaraan yang digunakan adalah citra mobil dan diambil dengan menggunakan kamera digital. Penelitian ini menjadi tahapan awal untuk pengenalan plat nomor kendaraan, suatu objek atau citra dapat dikenali setelah terlebih dahulu dapat dideteksi. Pengenalan plat nomor kendaraan dapat digunakan aplikasi parker otomatis. Sistem dapat mengenal plat nomor secara otomatis dari tiap kendaraan. Unjuk kerja atau keberhasilan penerapan Transformasi Hough pada penelitian ini adalah 90%. Penelitian hanya melakukan proses deteksi lokasi plat nomor dari suatu citra kendaraan.
PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEKERJAAN PEMBESIAN BALOK STRUKTUR BETON BERTULANG DI PROYEK WATERMARK HOTEL & SPA, KEDONGANAN Anom Santiana; Sastra Wibawa; I Made Tapa Yasa; I Wayan Suasira
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beban kerja berlebih serta kelelahan akibat bekerja dapat menurunkan tingkat ketelitian dan kecepatankerja yang berdampak pada keterlambatan waktu pelaksanaan, pembengkakan biaya dan timbulnya kecelakaan serta sakit akibat kerja. ILO (2013) menyatakan setiap hari terjadi kecelakaan kerja mengakibatkan korban fatal kurang lebih 6000 kasus. Memperhatikan hal tersebut, dilakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan SMK3 terhadap penurunan beban kerja, keluhan otot, tingkat kelelahan, kecepatan waktu pelaksanaan dan produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan pembesian balok. Dengan tujuan mengukur produktivitas kerja dengan penerapan SMK3, serta manfaatnya pada penyedia jasa konstruksi.Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental sungguhan (randomized pre and post controlgroup design) yang menggunakan dua kelompok yaitu kelompok yang tidak menerapkan SMK3 (kelompokkontrol) dan kelompok yang menerapkan SMK3 (kelompok perlakuan). Pada masing – masing kelompok terdiri dari 5 orang subjek.Dari hasil analisis terbukti kelompok perlakuan mengalami penurunan beban kerja sebesar 4%,penurunan keluhan otot sebesar 10% dan penurunan tingkat kelelahan sebesar 10%. Penurunan ini dapat mempercepat waktu penyelesaian pembesian balok hingga 6 hari dari kelompok kontrol. Percepatan waktu pelaksanaan meningkatkan keuntungan mandor kelompok perlakuan sebesar Rp. 10.358.410,00 sedangkan keuntungan mandor kelompok kontrol hanya Rp. 6.516.878,00. Sehingga keuntungan mandor kelompok perlakuan lebih besar 59%. Analisis produktivitas kerja juga menunjukan kelompok perlakuan mengalami peningkatan sebesar 67%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan SMK3 dapat meningkatkan produktivitas kerja serta efisien waktu pelaksanaan.
STUDI EKSPERIMENTAL ALIRAN UDARA TEKAN DAN ALIRAN UDARA HISAP TERHADAP BESARNYA PRESSURE DROP PADA ELBOW DUCTING DENGAN GUIDE VANES A.A.N.B. Mulawarman
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seperti kita ketahui sistem refrigerasi untuk menyalurkan udara dan ruangan yang akan dikondisikanmembutuhkan saluran yang disebut dengan duct. Udara ruangan dialirkan ke coil pendingin melalui return intake melewati return duct, air filter. Selanjutnya udara dihisap oleh blower, yang kemudian dialirkan ke evaporator. Melalui register box, udara yang telah dikondisikan dialirkan kembali ke ruangan Selama mengalir di dalam duct, udara mengalami hambatan. Salah satu faktor penghambat adalah perubahan arah aliran yang disebabkan adanya belokan. Hambatan yang terjadi pada elbow disebabkan oleh gesekan (friction loss) dan separasi aliran (separation loss). Tujuan penelitian ini adalah mengkaji fenomena aliran dengan Re = 3.824 x10^4 pada rectangular elbow berpengarah (guide vanes) untuk aliran udara tekan dan aliran hisap pada elbow saluran ducting.Berdasarkan data hasil penelitian, pemasangan guide vanes mampu mengurangi penurunan tekanan aliran fluida saat melalui elbow. Pemasangan guide vanes dengan jumlah lima buah menghasilkan pressure drop terkecil yaitu 9,1%. Efisiensi yang terjadi akibat pemasangan guide vanes mencapai 27,6%.pemasangan blower tekan dan hisap keduanya menunjukkan pengaruh yang hampir sama terhadap pressure drop.Dapat disimpulkan bahwa pemasangan blower tekan dan hisap keduanya menunjukkan pengaruhyang hampir sama terhadap pressure drop dan pemasangan guide vanes pada elbow dapat dijadikan suatu acuan dalam perancangan ducting sehingga dapat mengefisienkan pemakaian energi.
ANALISIS NILAI SATUAN BIAYA JASA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR I Gusti Agung Istri Mas Pertiwi; I Made Sudiarsa; Ketut Wiwin Andayani; Ni Wayan Sri Kristinayanti
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.39 KB)

Abstract

Kajian global kondisi air di dunia yang disampaikan pada World Water Forum II di Denhaag tahun2000, memproyeksikan bahwa pada tahun 2025 akan terjadi krisis air di beberapa negara. Meskipun Indonesia termasuk 10 negara kaya air namun krisis air diperkirakan juga akan terjadi, sebagai akibat dari kesalahan pengelolaan air. Masalah air di Indonesia ditandai juga dengan kondisi lingkungan yang makin tidak kondusif sehingga makin mempercepat kelangkaan air. Kerusakan lingkungan antara lain disebabkan oleh terjadinya degradasi daya dukung daerah aliran sungai (DAS) hulu akibat kerusakan hutan yang tak terkendali. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan air dan terjadinya kelangkaan ketersediaan air, orang mulai terpancing untuk berpikir dan memandang air sebagai barang ekonomi (economic goods). Seperti yang tercantum dalam Dublin Priciples (1992) “Air memiliki nilai ekonomi di setiap kepentingan penggunaannya dan seharusnya dianggap sebagai barang ekonomi”. Kelangkaan air dianggap sebagai peluang ekonomi. Dalam memproduksi air bersih ada beberapa biaya usaha yang dikeluarkan yakni biaya investasi, biayatetap dan biaya variabel. Biaya investasi merupakan segala modal yang dikeluarkan untuk perolehan ataupembangunan sarana untuk memproduksi air bersih. Biaya usaha adalah total biaya untuk menghasilkan air minum yang mencakup biaya sumber air, biaya pengolahan, biaya transmisi dan distribusi, biaya kemitraan, biaya umum dan administrasi. Sedangkan biaya dasar adalah biaya usaha dibagi volume air terproduksi dikurangi volume kehilangan air. Perhitungan nilai satuan yaitu dengan mengalikan total biaya dengan prosentase Nilai Manfaat Ekonomi (NME) yaitu suatu manfaat yang diperoleh dari penggunaan air di wilayah sungai untuk berbagai kepentingan dan membaginya dengan volume air yang digunakan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh Nilai Satuan BJPSDA untuk masing-masing DAS dengankisaran harga seperti berikut: Nilai Satuan BJPSDA Pertanian masing-masing DAS; DAS Badung = Rp529.808,50 – Rp 688.129,79/Ha, DAS Ayung = Rp 1.088.972,82 – Rp 1.440.906.79/Ha, DAS Yeh Ho = Rp289.207,09 – Rp 383.382,39/Ha. Nilai Satuan BJPSDA PDAM masing-masing DAS; DAS Badung = Rp 126,51– Rp 138,34/m3, DAS Ayung = Rp 260,04 – Rp 289,68/m3, DAS Yeh Ho = Rp 24,52 – Rp 27,37/m3. NilaiSatuan BJPSDA Industri masing-masing DAS; DAS Badung = Rp 0,57 – Rp 0,64/m3, DAS Ayung = Rp 9,96 –Rp 11,33/m3, DAS Yeh Ho = Rp 1,69 – Rp 1,82/m3
REDESIGN MESIN PENGGILING IKAN TUNA SEBAGAI BAHAN BAKU SATE LILIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI Achmad Wibolo; I Ketut Suherman
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah sebagai Negara Kepulauan, dimana pulau-pulaunya dikeliling oleh laut. Pendudukyang tinggal dipesisir pantai adalah kebanyakan sebagai nelayan. Upaya untuk meningkatkan nilai tambah hasil laut berupa olahan makanan yang disebut adalah sate lilit.Sate lilit merupakan adonan yang terdiri dari ikan tuna yang sudah digiling dengan bumbu khusus, selanjutnya adonan tersebut dilekatkan pada tangkai lalu dilakukan proses pembakaran. Permintaan pelanggan terhadap sate lilit terus meningkat berakibat pada persedian bahan baku ikan tuna yang sudah tergiling juga semakin banyak. Berdasarkan survey yang dilakukan sejumlah warung, proses penggilingan ikan tuna dengan menghancurkan ikan tuna menjadi halus untuk dijadikan bahan baku, setelah itu bahan baku ikan tuna dicampur dengan bumbu yang sudah disediakan, lalu bahan baku ikan tuna dicampur jadi satu menjadi adonan. Setelah itu, bisa langsung di buat sate lilit ikan tuna dengan cara mengambil bahan yang sudah jadi, setengah dari genggaman tangan orang dewasa, lalu ambil tangkai sate ikan lilit dan ambil bahan yang sudah jadi lalu dikepalkan pada tangkai sate lilit, setelah itu sate lilit ikan tuna bisa dipanggang. Mesin penggiling ikan tuna ini menggunakan tenaga penggerak dari motor listrik dengan daya 0,25 Hp, untuk putarannya 1400 rpm. Putaran motor diteruskan menggunakan pully penggerak direduksi melalui v-belt dan menghubungkan pulley yang digerakan untuk menghubungkan ke poros mesin penggiling untuk putaran akhir yang diperoleh pada alat ini adalah 350 rpm. Hasil analisa menunjukan bahwa mesin dapat bekerja dengan baik dengan waktu yang didapat untuk proses 1 kg ikan tuna adalah 3,33 menit dan hasil yang didapat sama dengan menggunakan cara manual. Produktivitas sate lilit mengalami peningkatan dengan tersedianya bahan baku sate lilit siap pakai sebanyak 34 kg.
ANALISIS NPV PEMBANGUNAN RESORT LEPANG DI DUSUN LEPANG KABUPATEN KLUNGKUNG I Made Anom Adiaksa
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.204 KB)

Abstract

Bali merupakan salah satu tujuan pariwisata dunia. Tingkat kunjungan wisatawan yang cenderung meningkat membutuhkan fasilitas penunjang pariwisata. Resort merupakan salah satu fasilitas penunjang pariwisata dengan mengutamakan panorama alam sebagai daya dukung utama. Pembangunan resort mengutamakan 60% alam dan 40% bangunan.Klungkung merupakan salah satu kabupaten di Bali yang memiliki panorama yang masih asri serta lokasi berada ditengah-tengah obyek pariwisata memberikan keputusan bahwa resort menjadi suatu pilihan investasi. Data primer diperoleh dengan metode wawancara serta data sekunder dicari pada pihak-pihak terkait seperti instansi pemerintah, kontraktor, konsultan dan lain-lain. Data tersebut dipergunakan sebagai parameter perhitungan dengan metode estimasi aspek pendapatan dan pembiayaan. Kelayakan investasi dilihat dari nilai NPV.Hasil analisis menghasilkan bahwa investasi layak untuk dilaksanakan, hal ini ditunjukkan dengan nilai NPV Rp. 21.546.383.086,18 bernilai positif. Investasi masih tetap layak untuk dilaksanakan ketika terjadi peningkatan biaya operasional sebesar 15% sedangkan pendapatan tetap dilihat dari nilai NPV Rp 13.182.597.625,16 bernilai positif.. Investasi sensitif ketika terjadi penurunan pendapatan sebesar 15% dan operasional tetap dilihat dari nilai NPV RP -1,393,825,010.06 serta pada saat terjadi penurunan pendapatan sebesar 15% dan peningkatan biaya operasional sebesar 15% secara bersamaan dilihat dari nilai nilai NPV RP -9,039,838,985.41 secara bersamaan.
ANALISIS RISIKO INVESTASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU DI NUSA PENIDA I Gd N Suta Waisnawa; I Made Rajendra; I Made Sudana
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.639 KB)

Abstract

Analisis yang sistematis dan rasional sangat dibutuhkan sebelum kegiatan investasi itu direalisasikan.Ketidaklayakan suatu investasi disebabkan oleh kurang cermat dan akuratnya analisis investasi yang dilakukan, terutama terhadap analisis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Pembangunan dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Win Power) ini merupakan teknologi baru yang dikembangkan di Bali khususnya di Nusa Penida. Risiko dalam setiap kegiatan investasi begitu banyak jenisnya, keadaan ini merupakan suatu hal yang menarik untuk diteliti. Penelitian ini mengkaji risiko investasi secara kualitatif. Analisis risiko kualitatif adalah analisis risiko investasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor lingkungan alam, masyarakat serta kebijakan pemerintah. Analisis risiko kualitatif dimulai dari tahap identifikasi jenis-jenis risiko investasi PLT Bayu yang selanjutnya dilakukan analisis risiko kualitatif untuk menentukan risiko mayor (major risk). Risiko mayor pada investasi PLT Bayu yang termasuk katagori tidak dapat diterima (Unacceptable) ada 3 jenis risiko dengan proporsi 6,67 % yaitu : Kecepatan hembusan angin berubah-ubah sehingga produksi tenaga listrik PLTB tidak stabil, Tarif/Harga jual listrik PLTB masih rendah serta rendahnya tingkat keuntungan akibat kapasitas pembangkitan tenaga listrik PLT Bayu yang belum maksimal. Risiko tidak diharapkan ada 8 jenis dengan proporsi 17,78% yaitu : Pemilihan peralatan PLT Bayu kurang sesuai dengan kondisi di Nusa Penida, spesifikasi baling-baling kurang sesuai dengan kondisi kecepatan angin di Puncak Mundi. Kurangnya pesaing dalam usaha kelistrikan sehingga pengembangan pembangkit dengan energi alternatifbelum berkembang, rendahnya tingkat keuntungan akibat kapasitas pembangkitan tenaga listrik PLT Bayu yang belum maksimal, kualitas peralatan unit Pembangkit Listrik Tenaga Bayu yang tidak sesuai dengan kondisi angin di Puncak Mundi sehingga tidak bisa beroperasi optimal. Kurangnya kemampuan sumber daya manusia (SDM) sehingga perlu waktu yang lama untuk menangani perawatan dan perbaikan unit PLT Bayu dan seringnya terjadi kerusakan Auto Voltage Regulator (AVR) sehingga biaya perbaikan meningkat. Proporsi jenis risiko yang termasuk risiko mayor adalah 24,45% sedangkan yang tidak termasuk risiko mayor adalah 75,55%. Kapasitas daya mampu satu unit PLT Bayu jenis WES 18 adalah 80 kw sedangkan daya listrik rata-rata yang dihasilkan periode 2007 – 2009 adalah 7,2 kw dengan proporsi 9%. Mitigasi yang harus dilakukan terhadap risiko mayor berdasarkan analisis secara kualitatif dan kuantitatif adalah modifikasi baling-baling (blade) dan memilih kapasitas daya mampu generator sesuai dengan kondisi kecepatan hembusan angin di Puncak Mundi Nusa Penida. Perawatan seluruh komponen pendukung unit PLT Bayu harus dirawat dengan baik serta dilakukan secara rutin yaitu pelumasan komponen-komponen rotor serta pengecatan tower sehingga usia pakainya (life time) dapat dipertahankan sesuai rencana.
PENGARUH ALAT KOMUNIKASI TRADISIONAL DAN MODEREN TERHADAP PELAKSANAAN ODALAN DI KAHYANGAN TIGA DESA ADAT REJASA I Nengah Ludra Antara
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.455 KB)

Abstract

Masyarakat Bali terkenal sebagai masyarakat yang kaya akan warisan budaya. Mereka menerimawarisan budaya secara tradisional, dengan perkembangan zaman dari tradisional beralih kemoderen salah satunya adalah alat komunikasi. Dalam pelaksanaan upacara keagamaan di Bali selalu menggunakan alat komunikasi baik tradisional maupun moderen yaitu kulkul dan corong. Di Bali dikenal adanya Desa Adat dan Kahyangan Tiga sebagai tempat persembahyangan umat Hindu. Salah satu objek penelitian dilakukan di Dasa Adat Rejasa tentang pengaruh alat kumunikasi tradisional (kulkul) dan moderen (corong) terhadap pelaksanaan odalan. Dengan analisis Full Model Standardized Estimates untuk alat komunikasi tradisional yaitu kulkul sebesar 0.73, dan alat komunikasi moderen yaitu corong sebesar 0.28. Jadi, alat komunikasi tradisional yaitu kulkul lebih signifikan memengaruhi daripada alat komunikasi moderen, begitu pula dalam uji Goodness of Fit merupakan suatu perbandingan untuk menentukan nilai kritis (cut of value) yang direkomendasi dari hasil komputerisasi secara stasistik persamaan Full Model Standardized, dari hasil komparasi uji Goodness Of Fit dengan Indeks Cut Off Value yang telah direkomendasi oleh dedudonan odalan (ritual) dan alat komunikasi moderen (corong) sebagai pendukung dalam pelaksanaan odalan.para pakar, dengan indeks Chi.square:69.947 cukup, nilai Sig.Probability (P):0.049 lebih kecil 0.050 signifikan, RMSEA:0.080 dengan hasil komputerisasi 0.076 lebih kecil signifikan, begtu pula pada nilai CDMIN/DF:2.000 dengan nilai hasil komputerisasi1.345 lebih kecil dikatagorikan signifikan, nilai TLI:0.950 lebih kecil dari 0.730dengan nilai yang dipersyaratkan lebihbesar selisih nilainya 0.220 cukup, CFI:0.950 juga lebih kecil dari 0.787 cukup, nilai GFI:0.900 dengan selisih 0.066 dan nilai AGFI:0.900 dengan selisih 0.149 dari komputerisasi 0.751 lebih kecil dari yang dipersyaratkan dikatagorikan cukup. Jadi alat komunikasi tradisional (kulkul) wajib dalam pelaksanaan dudonan upacara odalan, sedangkan alat komunikasi moderen (corong) sebagai pendukung.
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI TATA ARSIP PRIBADI DOSEN MENGGUNAKAN MANAJEMEN FOLDER DI POLITEKNIK NEGERI BALI I Ketut Gede Sudiartha; I Gusti Ngurah Bagus Caturbawa
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.601 KB)

Abstract

Elektronik Record Management (ERM), adalah konversi dan migrasi file data Dosen berbasis kertas ke dalam file berbasis elektronik. Dalam pengarsipan data yang berbasis kertas (manual) dalam lingkungan Politeknik Negeri Bali, banyak masalah yang dihadapi. Beberapa masalah pada tahap penyimpanan data, pengambilan dan penyajian informasi data. Dosen Politeknik Negeri Bali perlu mengisi persyaratan administrasi Dosen di beberapa dokumen seperti SKP, kelengkapan data untuk sertifikasi, dan file untuk promosi. Dari berbagai masalah dalam proses penyimpanan data dan pengambilan konvensional, maka perlu untuk mencari pemecahan masalah. Aplikasi Arsip Dosen menggunakan Manajemen Folder di Politeknik Negeri Bali untuk memberikan kemudahan dalam mengelola berkas dosen, memudahkan pencarian dan distribusi atau duplikasi dalam kaitannya dengan kebutuhan kelengkapan data dalam penilaian dan keperluan administrasi lainnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 2 (2021): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 11 No 1 (2021): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 10 No 3 (2020): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 10 No 2 (2020): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 10 No 1 (2020): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 9 No 3 (2019): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2019): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 9 No 1 (2019): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 8 No 3 (2018): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 8 No 2 (2018): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 8 No 1 (2018): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 7 No 3 (2017): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 7 No 2 (2017): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 7 No 1 (2017): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 6 No 3 (2016): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 6 No 2 (2016): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 6 No 1 (2016): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 3 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 2 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 5 No 1 (2015): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 4 No 3 (2014): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 4 No 2 (2014): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 4 No 1 (2014): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika More Issue